follow me on Twitter

Minggu, 25 Oktober 2015

Tugas TKSDL praktikum - Paper Erosi (berdasarkan video pada saat praktikum)

Tugas praktikum TKSDL  - FP - UB (paper erosi berdasarkan pemutaran video erosi oleh asisten)


TUGAS PRAKTIKUM
MATA KULIAH
TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN








Disusun oleh:
                                       Nama              : Tesa Dwi Prihandini
                                       NIM                : 135040207114001
                                       Kelas               : S
                                       Nama Asisten  : Anindita Kusumaningtyas





PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015


PENDAHULUAN

Akhir – akhir ini cuaca menjadi tak menentu yang merupakan salah satu dampak dari pemanasan global. Akibat cuaca yang tidak menentu tersebut masyarakat tidak dapat mengantisipasi, begitu juga dengan para petani. Petani sangat dirugikan dengan adanya cuaca yang berubah-ubah. Baik saat musim kemarau yang menyulitkan mendapat pasokan air untuk tanaman maupun saat hujan dengan frekuensi tinggi. Jika hujan terus menerus dengan volume yang besar, maka akan merusak tamanan yang siap panen. Hal ini tentu akan merugikan petani. Tak hanya itu, hujan yang terus menerus juga akan mengikis bagian atas tanah yang berisi  nutrisi penting bagi tanaman. Jika hal ini terjadi secara besar-besaran maka akan menurunkan produktivitas tanaman sebab top soil yang bermanfaat telah hilang terbawaa air.
Turunnya produktivitas tanah dan lahan diakibatkan oleh degradasi tanah.  Penyebab dari degradasi adalah  kombinasi dari bencana alam dengan manajemen praktis yang tidak berkelanjutan. Hal yang mendasari adalah alasan sosial dan ekonomi, yang secara fundamental muncul dari kemiskinan dan kekurangan tanah. Erosi tanah dianggap sebagai degradasi tanah yang paling luas dan serius. Pada saat yang sama erosi menggambarkan kesulitan yang dihadapi selama pengukuran yang dapat diandalkan dan konsekuensi dari adanya perbedaan sudut pandang yang luas mengenai beratnya dampak erosi dan rindakan yang dibutuhkan. Istilah erosi mencakup pengikisan yang disebabkan oleh air dan angin, tetapi erosi air-lah yang mendapat perhatian lebih.


PEMBAHASAN

Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Pada peristiwa erosi, tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat terkikis dan terangkut yang kemudian diendapkan pada suatu tempat lain. Erosi didefinisikan sebagai peristiwa berpindahnyaatau terangkutnya tanah atau bagian tanah darisuatu tempat ke tempat yang lain oleh suatmedia alami (air atau angin) (Arsyad,1989).
Erosi dibedakan menjadi dua, yaitu erosi hgiologi (alami) dan erosi dipercepat (accelerated erosion). Erosi geologimerupakan erosi yang berjalan sangat lambat, dimana jumlah tanah yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya karena terjadi dalam keseimbangan alami. Sedangakan erosi dipercepat merupakan erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktifitas manusia yang menganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah yang tererosi lebih banyak daripada tanah ang terbentuk. Erosi ini berjalan sangat ceat sehingga tanah di permukaan (top soil) menjadi hilang.
Menurut Beasley (1972) erosi berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi :
a.       Pelarutan
Tanah kapur mudah dilarutkan air sehingga di daerah kapur sering di temukan sungai-sungai di bawah tanah.
b.       Erosi percikan (Splash Erosion)
Cura hujan yang jatuh langsung ke tanah dapat melempar butr-butir tanah sampai setinggi 1 meter keudara. Didaerah yang berlereng, tanah yangt terlempar tersebut umumnya jatuh kelereng dibawahnya.
c.        Erosi Lembar (Sheet Erosion)
Pemindahan tanah terjadi lember demi lember (lapis demi lapis) mulai dari lapisan yang paling atas. Erosi sepintas lalu tidak terlihat, karena kehilangan lapisan-lapisan tanah seragam, tetapi dapat berbahaya karena pada suatu saat seluruh top soil akan habis.
d.      Erosi Alur (Rill Erosion)
Dimulai dengan genagan-genagan kecil setempat-setempat di satu lereng, maka bila air dalam genagan tersebut mengalir, terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Alur-alur tersebut mudah di hilangkan dengan pengolahan tanah biasa.
e.       Erosi Gully (Gully Erosion)
Erosi ini merupakan lanjutan dari erosi alur tersebut. Karena alur yang terus-menerus digerus oleh aliran-aliran air terutama daerah-daerah yang banyak hujan, maka alur-alur tersebut menjadi dalam dan lembare dengan aliran yang lebih kuat. Alur-alur tersebut tidak dapatb hilang dengan pengolahan tanah biasa.
f.       Erosi Parit (Channel Erosion)
Arit-parit yang besar sering masih terus mangalir lama setelah hujan berhenti. Aliran air dalam parit ini dapat mengikis dasar parit atau dinding (tebing) parit dibawah permukaan air, sehingga tebing diatasnya dapat runtuh ke dasar parit. Adanya gejala Neader dari suatu aliran dapat meningkatan pengikisan tebing di tempat-tempat tertentu.
Pada praktikum TKSDL pada  18 September 2015 telah diputarkan video tentang erosi yang terjadi dilahan pertanian di Malawi – Afrika. Erosi yang terjadi disana disebabkan oleh kemiringan lahan dan air. Dalam Hartanto (2007), erosi yang disebabkan oleh pengaruh air dapat dibedakan menjadi erosi percikan (splash erotion), erosi lembar (sheet erotion), erosi alur (rillerotion), erosiparit (gully erotion), erosi tanah longsor (land slide erotion), erosi pinggir sungai (streambank erotion). Erosi ini menyebabkan pengikisan tanah bagian atas atau biasa disebut top soil. Pada top soil ini mempunyai banyak manfaat bagi tanaman seperti tempat mencengkeramnya akar tanaman maupun tempat melimpahnya unsur hara. Jika top soil ini hilang, maka sudah dapat dipastikan bahwa tanaman akan kekurangan nutrisi atau unsur hara.
Partikel – partikel tanah yang terbawa oleh air ini mengalir dari lahan atas menuju tempat yang lebih rendah. Partikel – partikel tersebut akan berakhir di sungai dan menyebabkan sedimentasi pada sungai. Pendangkalan sungai ini menyebabkan volume air yang ditampung oleh sungai menjadi lebih sedikit. Ketika musim penghujan akan menyebabkan banjir karena sungai tak dapat menampung volume air  yang banyak, dan saat kemarau akan susah mendapatkan air karena tempat persediaan air hanya sedikit.
Tanah di lahan pertanian Malawi – Afrika kondisinya sangat memprihatinkan.  Yaitu dari bentuk tanah yang sangat menggumpal keras dan bila di ketuk akan mengeluarkan bunyi. Hal ini tentu menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dapat menyebabkan tanaman menjadi tidak normal atau tidak dapat berjalan sesuai perkembangan ataupun menyebabkan hasil panen menjadi menurun.
Karena kondisi yang cukup serius inilah diadakan pengujian erosi tanah. Pengujian ini dilakukan pada lahan sawah maupun hutan. Pengujian ini mengambil beberapa botol sampel erosi. Dimana setiap botol sempel di uji pada laboratorium untuk mengetahui apa saja partikel yang terbawa oleh erosi. Dari hasil laboraturium dapat dilihat hasil seberapa besar tingkat erosi yang terjadi. Iklim yang buruk dapat mempengaruhi besarnya tingkat erosi. Erosi mempunyai dapak yang buruk bagi pertanian.
Selain itu dampak erosi terhadap kehidupan masyarakat antara lain :
a)  Kerusakan di tempat terjadinya erosi
Kerusakan tanah di tempat terjadinya erosi terutama akibat hilangnya sebagian tanah dari tempat tersebut karena erosi. Hilangnya sebagian tanah mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
-           Penurunan produktifitas tanah
-           Kehilangan unsur hara yang diperlukan tanaman
-           Kualitas tanaman menurun
-           Laju inkultrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang
-           Struktur tanah menjadi rusak
-           Lebih banyak tenaga yang dibutuhkan untuk mengolah tanah
-           Erosi gully dan tebing longsor menyebabkan lahan terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan yang dapat ditanami  
b)  Kerusakan di tempat peristiwa hasil erosi
Padat tanah disebut polusi sedimen yang mengakibatkan pengendapan bahan tanah tererosi ke tempat lain. Pengendapan ini dapat menyebabkan:
-           Pendangkalan sungai
-           Tanah-tanah yang subur terkadang menjadi rusak karena tertimbun oleh tanah batu-batuan dan pasir dari tempat lain
-           Apabila digunakan untuk minum airnya kotor
-           Perubahan-perubahan dalam jumlah bahan yang diangkut mempengaruhi keseimbangan sungai.


Usaha – usaha untuk mengurangi erosi tanah antara lain :
a. Usaha menjaga kesuburan tanah
-           Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau
-           Sistem irigasi yang baik
-           Pada lereng-lereng gunung dibuat hutan cadangan
-           Menanami yang telah gundul
-           Menyelenggarakan pertanian di daerah miring secara benar
b. Usaha mengatasi erosi tanah pada lahan pertanian di daerah miring
-           Terasering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk mencegah erosi
-           Contour farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur sehingga perakaran dapat menahan tanah
-           Pembuatan tanggul pasangan (guludan) untuk menahan erosi
-           Contour plowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur-alur horizontal
-           Contour strip cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang-bidang tanah dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berkelok-kelok, masing-masing ditanami tanaman yang berbeda jenisnya secara berselang-seling atau tumpang sari.
-           Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat dihisap terus oleh salah satu jenis tanaman.
Berdasarkan ulasan di atas, diperlukan upaya penanganan erosi melalui tindakan konservasi tanah dan air. Konservasi tanah dalam arti luas adalah penempatan tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebar dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah (Arsyad, 2006). Dalam arti sempit konservasi tanah diartikan sebagai upaya untuk mencegah kerusakan tanah oleh erosi dan memperbaiki tanah yang rusak oleh erosi. Upaya konservasi tanah ditujukan untuk mencegah erosi, memperbaiki tanah yang rusak, memelihara serta meningkatkan produktivitas tanah agar tanah dapat digunakan secara berkelanjutan Konservasi air pada prinsipnya adalah penggunaan air hujan yang jauh ke tanah untuk pertanian seefisien mungkin, dan mengatur waktu aliran agar tidak terjadi banjir yang dapat merusak serta tersedianya air pada musim kemarau.
Konservasi tanah dan air sangat erat hubungannya karena setiap perlakuan pada sebidang tanah akan mempengaruhi tata air pada tempat itu dan tempat-tempat di hilirnya. Oleh karena itu, berbagai tindakan konservasi tanah adalah tindakan konservasi air juga. Berdasarkan hubungan tersebut, maka tanggung jawab disektor pertanian dalam masalah air meliputi pemeliharaan jumlah, waktu aliran, dan kualitas air, serta pengoptimalan manfaat air melalui penerapan cara-cara penggunan air untuk pertanian yang efisien (Renne, 1960).
Konservaasi tanah sendiri mempunyai tujuan mencegah kerusakan tanah akibat erosi dan aliran permukaan, memperbaiki tanah yang rusak atau kritis, mengamankan dan memelihara produktivitas tanah agar tercapai produksi yang optimal dalam waktu tidak terbatas (berkelanjutan), dan mampu meningkatkan produktivitas lahan usaha tani.


PENUTUP

Erosi sangat membahayakan lahan pertanian. Dampak erosi sendiripun sangat merugikan bagi petani, yang dapat dilihat dari turunnya produktivitas tanaman. Selain itu, erosi juga menyebabkan pendangkalan sungai yang menyebabkan berkurangnya volume air yang ditampung oleh sungai. Untuk mencegah erosi lebih lanjut, ada baiknya dilakukan pengujian erosi tanah agar dapat menganalisis seberapa besar erosi yang terjadi. Manajemen pengelolaan lahan juga sangat perlu dilakukan agar dapat mencegah maupun memperbaiki erosi yang terjadi.

  

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah Dan Air.Bogor : IPB Press.
Beasley, W.G. 1972. The Meiji Restoration.California : Stanford University Press.
Hartanto Daniel. 2007. Kontribusi AkarTanaman Rumput dan Bambu Terhadap Peningkatan Kuat Geser Tanah PadaLerengan. Jurnal Teknik Sipil: Iii: 1: 39 – 49.
Renne, R.1960. A proper prospective of water inagriculture. Di dalam : Plalnt WaterEnvironment And Efficient Water Use.Pierre et al., (eds.). Amer. Soc. Agron.Soil Sci.Soc. Am. Publ. : 20-27


Tidak ada komentar:

Posting Komentar