follow me on Twitter

Jumat, 30 Mei 2014

Our first handshake :)

Terima kasih jabat tangan dan ucapan selamat ulang tahunnya :)
karena kamu aku bisa tertawa gila hari ini :*

Kamis, 22 Mei 2014

hectic 22 mei 2014

Hari ini super hectic deh pokonya , pagi sampai jam set 1 kuliah Mekanisasi Pertanian , jam 2 sampe jam 6 Survey lapangan ke petani-petani non-palawija tugas praktikum sosper , jam 6 sampe jam 8 Briefing mekper , skrg mungkin sampe ga tidur mau revisi laporan-laporan yang deadlinenya besok dan lusa .
oh iya hari ini kukuku rapih loooh :) kukuku pendek , td d potongin sama mba ti soalnya , makasih ya mba ti lop yuuu :*

Rabu, 21 Mei 2014

malam 21 mei 2014

Sebelum maghrib , aku masih duduk manis menatap laptop , mencari sesuatu yang bisa membuatku sedikit berbeda dari biasa . Seabis maghrib aku tidur dengan pulas akibat semalam yg cuma tidur 4 jam . 19.30 Hpku bunyi ada sms dari temanku sekos yang tanya posisiku dimana. aku langsung bangun dan ganti pakaian. temankuu ternyata minta tolong bukain galon air minum. (panggil saja #11) dia berada di balkon , aku kira lagi nunggu temennya ternyata dia nunggu abang sate. aku dan dia saat itu baru makan 1x pagi aja makan pecel pula. malam ini abang sate ga lewat , yang lewat abang nasgor. setelah dirapatkan matang2 kita memutuskan untuk beli nasgor aja daripada nunggu harapan palsu dari abang sate yang tak kunjung lewat.
-----
setelah makan nasgor , teman kosku kamar sebelah pulang kuliah. dan dia akan keluar lagi mencari makan. aku dan temanku si #11 langsung bergegas siap-siap ikut keluar karena kos lagi sepi. aku dan temenku (sebut saja namanya us) naik motor dan si #11 minta gowes aja. kita belanja-belanja dulu k toko depan kos kita yang lama dan kita pulang lewat jalan tikus gitu biar ngulur waktu hehe. mendekati kos kita males masuk , kita malah muter terus ngelilingi komplek dan tiba-tiba si #11 keluar dari komplek akuu dan si us ngikut aja. sehubungan dengan us yang belum makan dia minta di antar beli penyetan aja. di lesehan penyetan kita ngobrol ngalur ngidul ngomongin teman-teman dan mba ti (asistennya pemilik kosku). dirasa sudah cukup lama kita pulang.
-----
aku langsung nyuci baju sekalian mandi. sesudah mandi saya biasa menggunakan apapun yang berbau baby mulai dari minyak kayu putih , bedak baby , cologne baby dll. kayanya aku digigit nyamuk deh d pundakku , aku langsung olesin minyak kayu putih . dan saat aku olesin ternyata kulitku berubah merah , wah alamat masuk angin nih. aku langsung minta tolong si us untuk menabur minyak kayu pituh d punggungku biar hangat.
sebenernya malem ini aku ingin revisi laporan tapi magernya banget , yaudah aku ngetik2 ini ja deh.

Selasa, 20 Mei 2014

20 mei 2014


Selamat Siang Matahari yang terik ..
Pulang ngampus aku gowes pake sepedanya temenku ,
Panas , Gerah , Sumuk , Keringetan , jadi 1 kaya rujak cingur depan kos  ,
Lagi pusing nih , antara pulang kampung dan tugas kuliah :(


Sabtu, 17 Mei 2014

LAPORAN DIT MATERI "BERAT ISI DAN BERAT JENIS"

LAPORAN DASAR ILMU TANAH

MATERI "BERAT ISI DAN BERAT JENIS"


  NAMA         :           TESA DWI PRIHANDINI
       NIM              :            135040207114001











PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013


LAPORAN DASAR ILMU TANAH
SEMESTER GANJIL TAHUN 2013
MATERI "BERAT ISI DAN BERAT JENIS"


BAB I Pendahuluan

1.1    Latar Belakang

Didunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah  sangat dibutuhkan tanaman. Dan manusia pun tidak akan bisa lepas dari tanah. Dalam dasar ilmu tanah, dapat dipelajari mengenai penentuan Berat isi dan Berat jenis partikel. Berat isi berhubungan dengan padatan, porositas dan bahan organik. Selain itu, dalam pengaplikasiannya, kondisi Berat isi sangat mempengaruhi infiltrasi, konsistensi, pergerakan akar dan pengolahan lahan. Hal inilah yang menunjukkan bahwa Berat isi masih berhubungan dengan sifat-sifat tanah yang lain.
Oleh karena itu, Berat isi dan Berat jenis partikel sangat penting untuk dipelajari sehingga pengetahuan mengenai Berat isi dan Berat jenis partikel semakin bertambah. Dan kita dapat menghitung dan menentukan Berat jenis dan Berat Isi suatu tanah. Data sifat-sifat fisik tanah tersebut diperlukan dalam perhitungan penambahan kebutuhan air, pupuk, kapur, dan pembenah tanah pada satuan luas tanah sampai kedalaman tertentu. Berat isi tanah juga erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah dan kemampuan akar tanaman menembus tanah.
Berat isi tanah juga diperlukan dalam perhitungan pemberian pupuk, penambahan kapur dan pembenah tanah untuk satu satuan luas lahan. Hal ini karena pada luas lahan dengan kedalaman tertentu menggunakan satuan volume (m3), sedangkan pupuk, kapur atau pembenah tanah dalam satuan berat, sehingga volume tanah harus diubah terlebih dahulu menjadi satuan berat (kg atau ton). Untuk mengubah menjadi satuan berat maka diperlukan data berat isi tanah. Oleh karena itu sangat diperlukan pemahaman tentang berat isi dan berat jenis tanah.


1.2    Tujuan
1.        
2.       Untuk memahami pengertian dari berat isi dan berat jenis tanah
3.       Untuk memahami faktor – faktor yang mempengaruhi berat isi dan berat jenis tanah.
4.       Untuk memahami cara menentukan berat isi dan berat jenis tanah


BAB II Metodologi

2.1  Alat dan Bahan + fungsi

3.1.1 Berat Isi Tanah
Alat
1.      Silinder atau ring tanah     :          sebagai wadah untuk mengambil tanah utuh.
2.      Pisau                                  :          untuk meratakan tanah.
3.      Jangka sorong                   :          untuk mengukur tanah dalam silinder.
4.      Timbangan                        :           untuk menimbang berat tanah.
5.      Cawan                               :           untuk wadah ketika tanah dioven.
6.      Oven                                 :          untuk mengeringkan tanah.
7.      Karet                                 :           untuk mengikat.

Bahan
1.      Tanah                                :          sebagai objek pengamatan.

3.1.2 Berat Jenis
Alat
1.      Piknometer                        :          untuk mengukur nilai massa jenis.
2.      Mortal dan alu                   :           untuk menghaluskan tanah.
3.      Timbangan                        :           untuk menimbang tanah.
4.      Hot plate                           :          untuk mengeluarkan udara yang terjerat.
5.      Labu ukur                          :           untuk menampung tanah dan air
6.      Corong                              :           sebagai alat bantu memasukkan tanah ke labu ukur.

Bahan
1.      Tanah                                :           sebagai objek pengamatan
2.      Air bebas udara                 :          untuk mengetahui berat jenis.

4.2  Langkah Kerja

3.2.1 Berat isi
1.      Masukkan tanah utuh dengan silinder.
2.      Ukur tinggi dan diameter tanah dengan jangka sorong.
3.      Timbang silinder dan isinya.
4.      Keluarkan isi silinder dan timbang silinder.
5.      Tentukan kadar air untuk konversi terhadap kering mutlak (sub sampel).
6.      Timbang 50g tanah dalam cawan.
7.      Masukkan dalam oven (1100C selama 24jam)
8.      Keluarkan dan tunggu 15 menit supaya suhunya sesuai dengan suhu ruanagan
9.      Timbang tanah yang sudah kering.
10.  Perhitungan.

3.2.2 Berat jenis
1.      Ambil tanah kering oven.
2.      Haluskan tanah dengan mortal.
3.      Masukkan tanah ke dalam labu ukur 20g (labu ditimbang terlebih dahulu) lalu timbang labu dan isinya.
4.      Isi air ¾ dari volume labu ukur dan kocok untuk mengeluarkan udara yang terjerat.
5.      Cara mengusir udara:
-          Panaskan diatas hot plate sampai mendidih.
-          Hisap dengan mesin vakum.
-          Rebus air sampai titik didih dan ditunggu sampai dingin.
6.      Turunkan labu ukur dari hot plate dan tunggu dingin.
7.      Isi air yang telah direbus sampai garis minikes (air dingin)
8.      Timbang labu dan isinya.


BAB III Hasil dan Pembahasan

3.1 Data Hasil Praktikum dan perhitungan

Tabel1 : BI
Silinder
Massa total
Kadar Air Sub Sampel
Kadar Air
Vol. tanah
MP
BI
Kelas BI
D
T
TB + K
T0 + K
K
4,7
5,6
153,06
280,16
250,36
127,8
0,243
97,10
123,2
1,26
Sangat tinggi (sangat berat)
cm
cm
g
G
g
g
g.g-1
cm3
g
g. cm-1


Table 2: BJ
Massa (g)
Massa
Volume
BJ
Klasifikasi BJ
L
L + T 0
L + T0 + A
Padatan
Padatan
55,9
75,91
167,94
20,01
7,97
2,51
g
g
G
g
cm3
g.cm3

Keterangan      :
-          L         = Labu
-          T0     = Tanah Oven
-          A       = Massa (Labu + Tanah oven + Air)
-          Vp    = Volume Padatan
Diketahui        :
-          M labu                         = 55,9 gram
-          M labu + TO               = 75,91 gram
-          M labu + TO + Air      = 167,94
Ditanya           :   a)   Vp
                            b)  BJ
Jawab              :
a)    Vp     = 100 – { ( L + T0 + A ) – (L + TO)} Cm3
                    = 100 – { (167,94 ) – (75,91) Cm3
                    = 100 – (94,03) Cm3
                    = 7,97 Cm3
b)    BJ      = Mp
                     Vp
                     =  20,01
                          7,97
                     =  2,51 gram.Cm3
Porositas (pori dalam tanah)              =  (1-(BI/BJ) x 100 %
                                                           = (1-(1,26/2,51) x 100%
                                                           = 0,49801 x 100%
                                                           = 49,801%

3.2  Hubungan BI dan BJ dengan sifat fisik tanah( referensi dari literature)

Berat Isi Tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume ruang pori (ditentukan oleh banyaknya ruang pori maupun oleh butir-butir tanah padat) Berat isi tanah ini merupakan petunjuk kepadatan tanah (Hardjowigeno, 1992). Tanah dengan teksur halus seperti lempung berdebu, liat dan lempung berliat mempunyai berat isi lebih rendah dibandingkan tanah dengan tekstur pasir (Buckman dan Brady, 2002). Makin padat suatu tanah makin tinggi berat isi, yang berarti makin sulit meneruskan air (infiltrasi dan perkolasi) atau ditembus akar tanaman (Hardjowigeno, 1992). Nilai berat isi dan berat jenis pada berbagai jenis tanah bervariasi, nilai ini tergantung pada fraksi partikel penyusunnya. Umumnya nilai berat isi tanahberkisar dari 1.10 – 1.60 g cm-3 dan ada pula tanah yang mempunyai berat isi < 0.85 g cm-3 .
Bidang pertanian merupakan sebuah bidang yang tidak akan lepas dari tanah. Karena bidang ini terkit dengan proses penanaman tumbuhan dan tanah adalah sebagai medi tempat tumbuhnya. Dibutukan kadar bobot isi dan bobot jenis yang seimbang dalam tanah pertanian agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. Misalkan saja tanah yang memiliki bobot isi dan bobot jenis yang terlalu tinggi dapat mengekibatkan struktur tanah mantap dan menyulitkan perakaran tanaman untuk melewatinya akibatnya tanaman akan mati karna kesulitan mengambil zat hara yang ada didalamnya, sebaliknya jika kadar bobot isi dabn bobot jenis terlalu rendah tanah cendrung tidak dapat mengikat unsure hara didalamnya. Olehkarena itu dibutuhkan tanah yang memiliki kadar bobot isi dan bobot jenis yang seimbang untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman. (Undang Kurnia dkk. 2006)


BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dihasilkan berat isi tanah ialah sebesar 1,26 g.cm3. Hasil ini diperoleh dari beberapa perhitungan antara lain volume tanah yaitu sebesar 97,10 cm3, kadar air sebesar 0,243 g.g-1 , berat jenis tanah 2,51 g.cm3dan didapat pula hasil perhitungan porositas(pori dalam tanah) sebesar 49,801% yang termasuk klasifikasi porositas kelas rendah (31-63%) , semakin besar pori maka semakin mudah air masuk kedalam tanah.

4.2 Saran

Materi berat isi dan berat jenis tanah sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Tetapi dalam kegiatan praktikum sebaiknya setiap praktikan diberikan kesempatan seluruhnya untuk aktif dalam kegiatan pengamatan.


DAFTAR PUSTAKA

Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 2002. Ilmu Tanah(Terjemahan Soegiman). PT BhrataraKarya Aksara. Jakarta

H ardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. PT Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Undang Kurnia dkk. 2006. Sifat Fisik Tanah & Metode penelitian.Tim Dosen. Bogor