Kegiatan awal minggu ini adalah Ospek. iya Ospek jurusan karena saya diterima masuk dalam Himpunan Mahasiswa Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Bangga? Jelas dong masuk jurusan ini melalui seleksi dan ada minimal IPK nya. dari 700 lebih mahasiswa FP hanya 161 orang yang terpilih. hehe tp percayalah saya bukan tipe orang yang pintar wkwk
tgl 2 - 4 November 2015 kemarin saya mengukiti proteksi lapang (proteksi ruangnya sudah dilakukan pada 10 11 Oktober 2015) acara ini di bumi perkemahan Coban Jahe Tumpang.kita satu angkatan menempuh perjalanan menggunakan truk TNI dengan waktu tempuh 2 jam lebih dan sempat berhenti di Masjid Jabung. Lanjut perjalanan kita memasuki desa yang apaya kalau dilihat secara kasat mata rumah disana bagus2 yang menandakan perekonomian disana makmur pendapatan besar. tetapi akses jalan dari pemerintah belum begitu baik. jalan masih belum diaspal dan sangat berdebu.
acara disana cukup menegangkan cz sesampainya dilokasi ada pengecekan barang bawaan oleh protektor (semacam DISMA) dan kaka pendamping. tidak hanya peserta yang dilakukan pengecekan barang bawaan tetapi protektor, sampai panitia juga dilakukan hal yang sama. hal ini bertujuan untuk mengecek apakah ada yang membawa roko ataupun mirasatika. banyak barang bawaan peserta yang tersisa seperti Hp, perhiasan, dompet, makeup, jam tangan, dll. bukan disita sih lebih kearah diamankan oleh panitia karena dimasukin plastik dengan label nama sendiri dan dimasukan dalam box yang bersegel. setelah itu kita dipersilahkan masuk ke tenda untuk untuk menaruh barang bawaan dan lanjut sholat ashar. setelah sholat kita diberi waktu umtuk istirahat ditenda lalu lanjut untuk sholat maghrib. setelah sholat, kita makan malam. yah makannya memakai tampah gitu, dan setiap kelompok harus menghabiskan jatah tersebut, btw aku kelompok 9 yaitu Gliocladium sp dengan kaka pendamping bernama ka Intan Fuji. kita beranggotakan 12 orang tetapi hanya 7 orang yang hadir. yaitu Amrisal (CO + Bapak + Cover Crop kelompok kita), rizkha amalia, saya, Suryanarni atau biasa dipanggil uya, anna ratvara, kusnun, dan hotnita sireggar. setiap makan kelompok kita selalu habis walaupun lelaki hanya ada 1 haha bisa dibayangkan ya gimana ganaskan kita wkwk oiya disini ada 5 peraturan makan yaitu 5 menit pertama bagian cewe makan lalu menit ke6 dibantu oleh cwo, harus habis dan ga ada sisa sebutir nasipun, tidak boleh berisik, dan yang sudah habis duluan harus angkat tangan. yang habis duluan akan dijuluki sebagai kelompok predator dan akan menerima hadiah dari panitia. setelah makan kita sholat isya, lalu dilanjutkan oleh pensi. ini pensi dadakan loh tanpa persiapan lsg maju gitu aja wkwk kelompokku milih buat nyanyi lagu daerah dan dilanjut dengan pembacaan pantun. selepas pensi kita disuruh istirahat.
jeng jeng jeng
keisukan harinya kita dibangunin sekitar subuh (gatau jam berapa karena jam tgn saya kesita) untuk sholat berjamah dicenter area. selepas sholat kita disuruh berganti celana training dan menggunakan kaos proteksi 2015. setelah itu kita senam sampai 3x pengulangan. setelah senam kita sarapan yah masih sama dengan 5 peraturan tadi. selepas itu kita mengikuti acara duh apaya namanya lupa aku berburu slayer atau hunting slayer gt (wkwk sama aje kali) disana ada 5 pos dan setiap pos diberi 1 potongan puzzle jika kita mampu menjawab kode yang diberi. hmmmmm ini bener2 ospeknya kerasa, pos pertama tugasnya memilih kata yang disebutkan panitia lalu dikarang menjadi essay yang berkesinambungan, setelah itu k pos 2, ku dan kelompok lari sana lari sini sampai cape sendiri cuma buat nyari "fotografer berhobi lari" disini yang bertugas menjadi fotografer adalah panitia divisi PDD dan disana hanya ada 4 orang yaitu 3 cwe dan 1 cwo. 2 cwe sudah ketemu dan bukan mereka yang dimaksud, 1 cwo ijin karena berhalangan hadir, tinggal 1 cwe nih yang belum ketemu. sumpah ini lama bgt nyarinya hampir 2 jam kita nyari ga ketemu2. akhirnya mba tsb keluar dr persembunyiannya yaitu ditenda kesehatan. hufffft :( disini aku dan kelompok udah hampir nyerah karena hampir seluru panitia kita tanya dan minta bantua clue untuk menemukan mba tsb kita juga nyari disemua garis kuning perkemahan. setelah bertemu dg mba tsb masih aja kita diberi tugas menyanyi hymne himapta didepan panitia lain dan kita dioper sana sini --" setelah itu dipos 3 kita dioper lagi kesana kemari untuk bertemu kakanya dan kaka tsb massih aja nyari pertanyaan sulit seperti pengertian dr nama kelompok hmmmmmmm padahal kami udah ngasih jawaban yang bener masih ada diburu lagi diburu lagi alhamdulillahnya ketika kaka tsb mau bertanya lg ada kaka cwe yang nyuruh kita buat main ular buta wkwk thx kaka :* permainan tsb bertujuan untuk selalu mempercayai pemimpin karena cara mainnya dengan menutup mata lalu berjalan dengan panduan dr CO syarat main tidak boleh keluar dr garis berkelok-kelok yang sudah disediakan panitia bhahhaa sumpah ini cape panas dan behasil merusakan sepatu saya. setelah dr pos 3 lanjut pos 4 dengan permainan gimana cara mengambil sebuah botol didalam kotak yang harus diambil dr luar kotak tanpa harus menyentuh tanah didalam garis / kotak. setelah itu kita diberi soal matematika yeye alhamdulillah kelompokku dapat soal yang mudah. kita mendapat angka 7285 dan () - x + dari angka2 tsb kita disuruh nyari jawaban dengan akhir 0 atau 1 jawabnya cukup mudah yaitu (7x2) - 8+5 = 1 yeye wkwk alhamdulillah ya mudah. lanjut pos 5 disini kita dibagi menjadi 3 kelompok untuk menempati segitiga penyakit. kitaharus pro atau kontra dengan pernyataan yang diberi panitia dan harus mendukung dan berhubungan dr segi masing2 hmmm syg baru 1x putaran sirine sudah berbunyi dan menandakan game berhenti :( kelompokku hanya mendapat 4 potongan puzzle. sorepun kita lanjut game seru lagi ini game lebih menekankan pada kekompakan kelompok. seperti paku impian (memasukan paku kedalam botol dengan tali yang di ikat pada semua anggota kelompok), gatau namanya (tali rafia sebanyak anggota kelompok dipotong sekitar 50cm lalu 1 anggota memegang tali atas dan bawah sedangkan panitia memegang bagian tengah rafia lalu dilepas) sama nomer php (kalau ini menurutku nama gamenya lebih pas kalau angka keberuntungan). setelah itu kita bersih diri dan sholat. setelah makan malam kita diberi waktu sebentar untuk istirahat lalu jam 10 malam kita dibangunin untuk bersiap melakukan tracking malam. di kegiatan ini ada beberapa pos dan 5 pos bayangan. di atas bukit kita dapat melihat bintang dengan sangat dekat sekali. bintangnya sangat jelas dan kaya ada bintang jatuhnya gitu, hmm romantis bgt kalau dilihat bareng orang disayang. kegiatan ini selesai jam 5 pagi :( setelah itu kita bersih diri dan sholat subuh lalu sarapan pagi. setelah itu ada kegiatan sharing bareng alumni dan dilanjutkan oleh pengukuhan anggota HiMAPTA oleh sekretaris HPT. disini kita diberi slayer dan emblem. serta kita disuruh mencium bendera merah putih dan bendera HiMAPTA lalu kepala diperciki air dan d taburi tepung dan yang terakhir memegang ulat sambil menyanyi hymne HiMAPTA. gatau tgnku ada apanya telapak tgnku digigit ulat sampe berdarah. setelah pengukuhan kita beres2 lalu makan siang. makan siang kali ini ga makan pake tampah, tetapi memakai nasi bungkusan dan minum kolak setelah itu setiap anggota diberi coklat silver queen hehe lumayan lah yaaah. setelah menghabiskan makanan kita melakukan maaf2an dengan protektor lalu dilanjut fotoria. sambil jalan menuju parkiran truck TNI aku melihat2 sungai yang ada dipinggir jalan sambil mengobrol dengan anggota kelompokku. sesampainya dikos aku lsg mandi dan menghubungi orangtua.
yeah akhirnya penjurusan juga yaa dan masuk pada jurusan yang disebut2 sama mahasiswa lain dg julukan jurusan "anak pintar" jurusan "individualis" dan jurusan "woow"
tess-tes-sa-saa :)
Minggu, 08 November 2015
Kamis, 05 November 2015
Fieldtrip TKSDL 2015 kelas S - AG
hallo hallo :) tesa lg gabut nih cz UTS udah selesai tp masih ga bisa plg cz ada acara ospek fakultas 3hari dan mepet banget klo dibuat pulang.
skrg aku mau cerita nih pengalamanku ttg fieldtrip seru TKSDL atau Teknologi Konservasi Sumber Daya Lahan yang dilakukan di rest area Gubuklakah - Bromo - Kec.Poncokusumo Malang pada tgl 1 November 2015
seru acaranya, rame pula (yaiyalah rame orang yang ngikutin anak FPUB seangkatan) kita naik angkot menuju lokasi. sekitar sejam lebih seperempat lah perjalanan dari kampus Brawijaya menuju Poncokusumo. sesampai disana kita dikumpulkan untuk pembekalan dan pembagian POS. Kelasku kebagian POS 9 ya pos terakhir dr fieldtrip ini. kondisi dilahan sangat berdebu dikarenakan musim lg kemarau parah (#belumhujan #rinduhujan) jalanannya naik turun gitu, dan melewati sungai juga sayang sungainya kering adapun air hanya tergenang ditanah yang berlubang. lahan budidaya disana ada berbagai macam komoditas ada apel, kubis, dll. pos bagian kelas saya kebagian lahan kubis dan wortel yang telah dipanen. lahan tsb mempunyai kemiringan sekitar 3-55% dan infiltrasinya kuat sekali (dugaan saya karena musim kemarau, pori tanah yang kering menyebabkan pori lsg menghisap air yang diberikan. meskipun tujuan pemberian air tsb adalah untuk mengukur laju erosi yang terjadi). disana kita juga mengukur kontur lahan, panjang lahan, banyak pokonya aku lupa karena masing2 anak diberi tugas sendiri2
ini adalah salah satu dokumentasi yang sempat saya ambil disana. maaf ini saya ambil dengan kamera hp saya yang kualitasnya krg memadai
saran : pakai masker dan jangan buang sampah sembarangan disana
Salam Lestari :)
skrg aku mau cerita nih pengalamanku ttg fieldtrip seru TKSDL atau Teknologi Konservasi Sumber Daya Lahan yang dilakukan di rest area Gubuklakah - Bromo - Kec.Poncokusumo Malang pada tgl 1 November 2015
seru acaranya, rame pula (yaiyalah rame orang yang ngikutin anak FPUB seangkatan) kita naik angkot menuju lokasi. sekitar sejam lebih seperempat lah perjalanan dari kampus Brawijaya menuju Poncokusumo. sesampai disana kita dikumpulkan untuk pembekalan dan pembagian POS. Kelasku kebagian POS 9 ya pos terakhir dr fieldtrip ini. kondisi dilahan sangat berdebu dikarenakan musim lg kemarau parah (#belumhujan #rinduhujan) jalanannya naik turun gitu, dan melewati sungai juga sayang sungainya kering adapun air hanya tergenang ditanah yang berlubang. lahan budidaya disana ada berbagai macam komoditas ada apel, kubis, dll. pos bagian kelas saya kebagian lahan kubis dan wortel yang telah dipanen. lahan tsb mempunyai kemiringan sekitar 3-55% dan infiltrasinya kuat sekali (dugaan saya karena musim kemarau, pori tanah yang kering menyebabkan pori lsg menghisap air yang diberikan. meskipun tujuan pemberian air tsb adalah untuk mengukur laju erosi yang terjadi). disana kita juga mengukur kontur lahan, panjang lahan, banyak pokonya aku lupa karena masing2 anak diberi tugas sendiri2
ini adalah salah satu dokumentasi yang sempat saya ambil disana. maaf ini saya ambil dengan kamera hp saya yang kualitasnya krg memadai
saran : pakai masker dan jangan buang sampah sembarangan disana
Salam Lestari :)
yuks datang diacara tahunan kita !!! "Pameran Informasi Kampus dan Karier #7"
Sabtu, 19 Desember 2015 di SMA Negeri Kabuh mulai pukul. 07.00- 13.00 WIB.
Banyak info perguruan tinggi negeri maupun swasta, bursa kerja, entrepreneur dan beasiswa dalam / luar negeri.
Gratis dan Terbuka untuk umum SMA / sederajat se wilayah Kabupaten Jombang!
Ramaikan lah, ajak teman dan saudaramu :) ingat ini acaranya GRATIS. jgn lupa yaa tgl 19 DESEMBER 2015. Tunggu kehadiran saya disana :)
Hak Kewajiban dan Tugas sebagai Warga Negara Indonesia
ini adalah hak kewajiban dan tugas WNI yang telah saya rangkum
HAK
KEWAJIBAN DAN TUGAS SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA
HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :
1. Wujud Hubungan Warga Negara
dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan negara pada umumnya berupa
peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai
dengan pasal 34 UUD 1945.
Hak Warga Negara Indonesia :
- Hak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
- Hak untuk hidup dan
mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
- Hak untuk membentuk
keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat
1).
- Hak atas kelangsungan
hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan Berkembang”
- Hak untuk mengembangkan
diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
- Hak untuk memajukan
dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
- Hak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
- Hak untuk mempunyai hak
milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran
dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum
yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
- Wajib menaati hukum dan
pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
- Wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan : setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
- Wajib menghormati hak
asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap orang wajib
menghormati hak asai manusia orang lain
- Wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2 menyatakan :
“Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
- Wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan:
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan
dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang
menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan pada
ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala
warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahannya,
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan
kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2)
menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
Contoh Hak
Warga Negara Indonesia
1. Setiap
warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
2. Setiap
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
3. Setiap
warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan
4. Setiap
warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai
5. Setiap
warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
6. Setiap
warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri
dari serangan musuh
7. Setiap
warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
Contoh
Kewajiban Warga Negara Indonesia
1. Setiap
warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
2. Setiap
warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap
warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
4. Setiap
warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara indonesia
5. Setiap
warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik
Tugas Warganegara :
· 1. Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan publik oleh para pejabat atau
lembaga–lembaga negara
· 2. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
· 3. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional
· 4. Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi
sosial, mela- kukan pembinaan kepada fakir miskin
· 5. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar
· 6. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa
· 7. Menciptakan kerukunan umat beragama
· 8. Ikut serta memajukan pendidikan nasional
· 9. Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan
bangsa
· 10. Memelihara nilai–nilai positif (hidup rukun, gotong
royong, dll)
· 11. Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara
12. Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam
ancaman.
Laporan Kultur Jaringan Matakuliah Bioteknologi Smt 3
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
“KULTUR
JARINGAN”
Disusun Oleh:
Nama : TESA DWI PRIHANDINI
NIM : 135040207114001
Kelompok:
1 (satu)
Asisten : Kak Fahma
Program
Studi Agroekoteknologi
Fakultas
Pertanian
Malang
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Cara membudidayakan tanaman
secara vegetative salah satunya adalah kultur jaringan, yaitu dengan
menggunakan teknik mengisolasi bagian tanaman tertentu seperti daun, mata
tunas, embrio serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam medium yang dibuat
steril dengan kandungan nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup
yang transparan atau tembus cahaya sehingga tanaman dapat melakukan proses
fotosintesis sehingga dapat memperbanyak diri dan bergenerasi secara lengkap
dan menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat seperti induknya.
Manfaat yang dapat diperoleh
dari cara membudidayakan tanaman dengan cara kultur jaringan tumbuhan yaitu
diantaranya mendapatkan tanaman yang banyak dengan waktu yang relative singkat,
mempunyai sifat yang sama dengan induknya, tanaman yang bebas virus, memperoleh
bibit unggul dan sebagai penyimpan plasma nutfah.
Komposisi media yang
digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media kultur
yang baik seharusnya menyediakan unsur hara baik makro maupun mikro, sumber
vitamin dan asam amino, sumber karbohidrat, zat pengatur tumbuh, senyawa
organik sebagai tambahan seperti air kelapa, ekstrak buah dll, bahan pemadat
agar-agar dan gelrite dan juga menyediakan arang aktif untuk kasus tertentu
untuk tanaman.
1.2.Tujuan
-
Untuk mengetahui teknik dan cara melakukan kultur
jaringan
-
Untuk mengetahui tahapan – tahapan dalam kultur
jaringan
-
Untuk
Mengetahui dan dapat melakukan perbanyakan tanaman khususnya pada tanaman
krisan teknik kultur jaringan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kultur Jaringan
dan Macam Teknik Kultur
Kultur
jaringan tediri atas dua macam teknik kultur, yaitu kultur organ dewasa dan
kultur bakal organ. Kultur organ dewasa pada umumnyadipakai untuk
mempertahankan kehidupan organ yag diambil dari tubuh baik yang masih sehat
maupun kehidupan organ yang tidak mungkin dapat bertahan hidup. Kultur bakal
organ memelihara jaringan-jaringan bakal organ untuk dikembangkan di dalam
kondisi in-vitro (Smith, 2000).
·
Isolasi
Eksplan adalah Pemisahan atau pengucilan sel yang akan dieksplan terhadap bahan
yang akan ditanam pada media kultur.
·
Isolasi
Eksplan adalah Perlindungan atau penyekatan yang dilakukan pada bagian tanaman
yang digunakan sebagai bahan tanam pada sebuah media tanam (plantlet).
(Zulkifli, 2008)
·
Inkubasi
Eksplan adalah Masa atau tenggang waktu antara masuknya kontaminan terhadap
bahan tanam (Media tanam )yang akan di tanam.
·
Inkubasi
Ekpslan adalah waktu yang digunakan atau yang diperlukan oleh penyebab penyakit atau kontaminan untuk masuk
ke eksplan tanaman.
(Williams, 2003)
2.2. Ekplan dan Syarat Eksplan yang Baik
Sebelum melakukan kultur
jaringan untuk suatu tanaman, kegiatan yang pertama harus dilakukan adalah
memilih bahan induk yang akan diperbanyak. Untuk tanaman yang akan di kultur
jaringkan. Tanaman tersebut harus jelas
jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan bebas dari hama dan
penyakit. Tanaman indukkan sumber eksplan tersebut harus dikondisikan dan
dipersiapkan secara khusus di rumah kaca ( greenhouse ) agar eksplan yang akan
dikulturkan sehat dan dapat tumbuh baik serta bebas dari sumberkontaminan pada
waktu dikulturkan secara in-vitro.
Pemeliharaan rutin yang harus
dilakukan meliputi: pemangkasan, pemupukan, dan penyemprotan dengan pestisida
(fungisida, bakterisida, dan insektisida), sehingga tunas baru yang tumbuh
menjadi lebih sehat dan dan bersih dari adanya kontaminan. Selain itu, pengubahan
status fisiologi tanaman induk sumber eksplan kadang-kadang perlu dilakukan
seperti memanipulasi parameter cahaya, suhu, dan zat pengatur tumbuh.
Manipulasi tersebut bisa dilakukan dengan mengkondisikan tanaman induk dengan
fotoperiodisitas dan temperatur tertentu untuk mengatasi dormansi serta
penambahan ZPT seperti sitokinin untuk merangsang tumbuhnya mata tunas baru dan
untuk meningkatkan reaktivitas eksplan pada tahap inisiasi kultur
(Yusnita, 2005).
Ukuran
eksplan juga mempengaruhi keberhasilan kultur. Eksplan dengan ukuran kecil
lebih mudah disterilisasi dan tidak membutuhkan ruang serta media yang banyak,
namun kemampuannya untuk beregenerasi juga lebih kecil sehingga dibutuhkan
media yang lebih kompleks untuk pertumbuhan regenerasinya. Sebaliknya semakin
besar eksplan maka semakin besar kemungkinannya untuk membawa penyakit dan
makin sulit untuk disterilkan, membutuhkan ruang dan media kultur yang lebih
banyak. Ukuran eksplan yang sesuai sangat tergantug dari jenis tanaman yang
dikulturkan, teknik dan tujuan pengkulturannya (Wattimena, 1992).
2.3. Macam-macam
Sterilisasi Alat Bahan dan Eksplan
a)
Sterilisasi Bahan
Bahan yang akan digunakan
sebagai media kultur jaringan harus disterilkan dengan cara memanaskannya
dengan autoklaf pada suhu 121˚C selama 45 menit.
b)
Sterilisasi Alat
Pensterilan LAFC dengan
menggunakan sinar UV selama 20 menit juga menyemprotkan alkohol 70% pada semua
alat yang akan digunakan, termasuk tangan yang akan melakukan kultur jaringan.
c)
Sterilisasi Eksplan
Langkah pertama yaitu eksplan dicuci dengan deterjen
atau bahan pencuci lain, selanjutnya direndam dalam bahan-bahan sterilan baik
yang bersifat sistemik maupun desinfektan. Bahan yang digunakan serta metode
sterilisasi biasanya berbeda untuk setiap bahan tanaman. Dengan demikian setiap
pekerjaan kultur jaringan, cara sterilisasi eksplan harus dicoba beberapa kali
.
(Suryowinoto, 1996)
2.4. Kontaminasi pada Kultur Jaringan
Kontaminasi
merupakan permasalahan mendasar yang sering terjadi pada kultur in vitro. Pada
kondisi media yang mengandung sukrosa dan hara, serta kelembaban dan suhu yang
relatif tinggi, memungkinkan mikroorganisme serta spora jamur tumbuh dan
berkembang dengan pesat. Kontaminasi pada kultur in vitro dapat berasal dari:
· Udara
· Eksplan,
baik secara eksternal maupun internal.
· Organisme
kecil yang masuk ke dalam media, seperti semut.
· Botol
kultur serta alat-alat yang kurang steril.
· Lingkungan
kerja dan ruang kultur yang kotor.
· Kecerobohan
dalam bekerja.
Setiap
eksplan memiliki tingkat kontaminasi permukaan yang berbedan tergantung dari :
· Jenis
tumbuhannya
· Bagian
tumbuhan yang dipergunakan
· Morfologi
permukaan (misalnya berbulu atau tidak)
· Lingkungan
tumbuhnya (Green house atau lapang)
· Musim
waktu pengambilan (musim penghujan atau musim kemarau)
· Umur
tumbuhan (seedling atau tumbuhan dewasa)
· Kondisi
tumbuhannya (sehat atau sakit)
Mikroorganisme
penyebab kontaminasi dapat berupa bakteri, fungi, protozoa, serangga, virus dan
lain-lain. Kontaminasi oleh fungi ditandai dengan munculnya benang-benang halus
yang berwarna putih, yang merupakan miselium fungi. fungi dapat menginfeksi jaringan
secara sistemik sehingga lama kelamaan dapat menyebabkan jaringan eksplan akan
mati. Selain itu, kontaminasi oleh bakteri ditandai munculnya bercak-bercak
berlendir pada media atau eksplan. Bercak tersebut biasanya berwarna putih yang
merupakan koloni bakteri. Bakteri lebih sulit untuk dideteksi dibandingkan
dengan fungi karena dapat masuk ke dalam ruang antar sel.
Ada dua
istilah dalam permasalahan kontaminasi, yaitu kontaminasi eksternal dan
kontaminasi internal.
a. Kontaminasi eksternal atau
kontaminasi permukaan biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari
luar eksplan. Respon kontaminasi eksternal ini sangat cepat karena
mikroorganismenya berada permukaan eksplan. Kontaminasi permukaan dapat diatasi
dengan cara :
· Karantina
tanaman induk dalam greenhouse
· Sterilisasi
kontak dengan menyikat eksplan dengan sikat halus
· Pencucian
menggunakan berbagai perlakuan bahan kimia dan durasii sterilisasi.
· Jika
permukaan tanaman ditutupi oleh rambut atau sisik, menggunakan detergen dan digoyang
–goyang untuk mengilangkan gelembung udara yang mungkin mengandung
mikroorganisme.
·
Penggunaan
kombinasi bahan sterilan.
b. Kontaminasi
Internal
Kontaminasi yang disebabkan oleh mikroorganisme
yang berasal dari eksplan yang tumbuh dan berkembang secara bertahap dalam
kondisi in vitro. Pertumbuhan dan perkambangan mikroorganisme internal biasanya
muncul beberapa minggu / bulan setelah di kultur. Kontaminasi internal dapat
diminimalisir atau dapat diatasi dengan cara:
· Karantina
tanaman induk dalam greenhouse
· Menggunakan HgCl2 , antibiotik dan fungisida
sistemik
· Contoh
antibiotik alami yaitu propolis
· Contoh
antibiotika sintetik yaitu Plant Preservative Mixture (PPM), Cefotaxime,
Ceftriaxone, Chlorampenicol, Rifampicin, dll.
· Penggunaan
kombinasi bahan sterilan.
(Luri, 2014)
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
Alat
-
Pinset
untuk memindahkan bahan/ sebagai pengganti tangan saat penelitian
-
Pisau scalpel
untuk memotong bahan
-
Cawan petri
untuk tempat bahan
-
Botol kultur yang telah berisi media MS dan sudah di
sterilkan
-
Botol spiritus untuk strelilisasi alat
Bahan
-
Tunas pucuk tanaman krisan sebagai bagian yang akan
dikulturkan
-
Media MS
sebagai media tumbuh eksplan
-
Alkohol 90%
-
Alkohol 70%
-
Cloroks (Bayclin)
untuk mensterilkan eksplan
-
Detergen
untuk sterilisasi awal, membersihkan kotoran yang menempel pada eksplan
-
Benlate
-
Aquades steril
untuk membilas eksplan dari cloroks dan detergen
3.2. Metode Kultur Jaringan
Sterilisasi Eksplan
Potong nodus batang krisan sesuai kebutuhan (lebihkan ukuran pemotongannya)
Masukkan ke dalam botol
yang telah berisi detergen dan kocok selama 10 menit, bilas pada air mengalir
Masukkan ke dalam botol yang telah berisi cloroks (bahan aktif NaOCl) 30%, kocok selama 10 menit, bilas dengan aquades
Masukkan ke dalam botol yang telah berisi Fungisida (Benlate), rendam selama 5 menit, bilas dengan aquades
Masukkan ke dalam botol
yang telah berisi aquades steril dan masukkan ke dalam LAFC
Penanaman/
Kultur Organ
Siapkan alat dan bahan serta planlet yang telah disterilisasi
Sebelum digunakan, bersihkan LAFC kemudian sterilkan dengan sinar UV selama 20 menit.
Sebelum melakukan penanaman, semprotkan alcohol 70% pada tangan dan semua botol yang akan digunakan
Alat-alat
yang akan digunakan diatur dengan rapi pada LAFC, posisi scalpel dan pinset
serta alcohol 90% yang digunakan untuk mensterilkan dissecting kit disebelah
kiri Bunsen sedangkan botol kultur disebelah kanan
Masukkan
planlet kedalam LAFC
Ambil planlet dan keringkan dengan tissue steril
Planlet dipotong dengan pisau scalpel diatas petridish
Sebelum dan sesduah menggunakan pinset maupun scalpel celupkan ke dalam ethanol 90%, lalu dibakar pada nyala api bunsen.
Tanam eksplan pada media tanam yang bibir botolnya sudah disterilkan dengan cara dibakar pada nyala api bunsen
Botol kultur ditutup plastic wrafing lalu diikat dengan karet gelang
Simpan botol kultur yang telah ditanami eksplan pada ruang kultur
Amati
perkembangannya selama 14 hari
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.2. Pembahasan Kondisi Pertumbuhan Eksplan
Menurut hasil praktikum kultur
jaringan, tanaman
yang digunakan sebagai eksplan adalah tanaman bunga krisan. Yaitu
mengkulturkan ketiak batang yang memiliki mata tunas. Kemudian setelah
dilakukan serangkaian kegiatan pensterilan alat bahan tanam dan setelah dilakukan
penanaman pada media MS dilakukan pengamatan selama kurang lebih 2 minggu pada
eksplan. Hasil yang telah didapatkan, di sajikan dalam bentuk tabel seperti
diatas.
Kemudian pada
minggu pertama dan kedua
keadaan eksplan terlihat masih baik tidak ada kontaminasi dari jamur juga tidak
terjadi browning pada eksplan, tetapi belum terjadi pertumbuhan yang
ditunjukkan oleh eksplan. Dan
pada minggu ketiga eskplan terindikasikan telah
terkontaminasi oleh bakteri yang terlihat pencoklatan pada media.
Untuk
perakaran digunakan media MS + NAA. Proses perakaran pada umumnya
berlangsung selama 1 bulan. Planlet (tunas yang telah berakar)
diaklimatisasikan sampai bibit cukup kuat untuk ditanam di lapang. Aklimatisasi.
Dapat dilakukan di rumah kaca, rumah kasa atau pesemaian, yang kondisinya
(terutama kelembaban) dapat dikendalikan. Planlet dapat ditanam dalam dua cara.
Pertama, planlet ditanam dalam polibag diameter 10 cm yang berisi media (tanah
+ pupuk kandang) yang telah disterilkan. Planlet (dalam polibag) dipelihara di
rumah kaca atau rumah kasa. Kedua, bibit ditaruh di atas bedengan yang dinaungi
dengan plastik. Lebar pesemaian 1-1,2 m, panjangnya tergantung keadaan tempat.
Dua sampai tiga minggu sebelum tanam, bedengan dipupuk dengan pupuk kandang (4
kg/m2) dan disterilkan dengan formalin 4%. Planlet ditanam dengan jarak 20 cm x
20 cm. Aklimatisasi berlangsung
selama 2-3 bulan. Aklimatisasi cara pertama dapat dilakukan bila lokasi
pertanaman letaknya jauh dari pesemaian dan cara kedua dilakukan bila pesemaian
berada di sekitar areal pertanaman (Pardal, 2012)
4.3. Pembahasan Faktor
Keberhasilan dan Kegagalan Kultur
Berdasarkan pada penelitian praktikum
kultur jaringan yang saya lakukan, eksplan tidak mengalami kontaminasi di
pengamatan minggu pertama
dan kedua, namun eksplan mengalami kontaminasi pada minggu ketiga..
Pertumbuhan eksplan yang ditanam belum mengalami perubahan yang signifikan
namun berada dalam keadaan yang baik
hingga akhirnya eksplanpun harus sakit dikarenakan telah terkontaminasi oleh bakteri
dan tidak bisa tumbuh dengan maksimal. Hal ini bisa jadi
disebabkan karena kurang
sterilnya kondisi saya maupun lingkungan, meskipun pada saat
persiapan penanaman eksplan, batang yang akan ditanam sudah di sterilkan
terlebih dahulu menggunakan detergen, cloroks dan juga fungisida.
Selain
itu pada saat penanaman eksplan pada media MS juga dilakukan dengan cara yang
sangat steril seperti penyinaran LAFC dengan ultra violet selama 20 menit
sebelum pakai, penyemprotan alkohol 70% pada tangan sebelum melakukan penanaman
juga pembakaran alat dengan bunsen, sehingga eksplan diharapkan
tidak mengalami kontaminasi. Lamanya waktu yang kita habiskan saat menanam juga
dapat mempengaruhi, jadi semakin lama proses kita menanam eksplan semakin besar
pula peluang eksplan untuk terkontaminasi jamur maupun bakteri.
Pencoklatan
atau browning pada eksplan dapat terjadi akibat kurangnya perendaman eksplan
oleh larutan pemutih atau pembersih yang dapat mengurangi terjadinya browning
atau dapat juga disebabkan oleh terlalu lamanya kontak eksplan dengan udara
luar sebelum eksplan ditanam (Zakaria, 2007).
Menurut Susilowati (2001) sumber kontaminasi
dapat berasal dari eksplan tumbuhan, organisme kecil yang masuk ke dalam media,
alat yang tidak steril dan lingkungan kerja yang kotor. Sehingga harus
dilakukan sterilisasi lingkungan kerja, alat-alat, media dan bahan tanaman.
Perbandingan dengan jurnal yang didapat : Hasil
dari penelitian ini juga dengan jelas menunjukkan bahwa komposisi media
(kombinasi auksin dan sitokinin) sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
multiplikasi tanaman krisan. Adanya
perbedaan tingkat multiplikasi dan kebutuhan terhadap komposisi media
(kombinasi dan konsentrasi zat pengatur tumbuh) diduga disebabkan oleh
perbedaan dari genotipe (varietas) tanaman yang digunakan. Perbedaan kandungan fitohormon dari setiap varietas
krisan yang digunakan mungkin telah
menyebabkan perbedaan respons dalam kultur jaringan.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil pada praktikum kali ini adalah bahwa pada eksplan yang
ditanam pada media MS
mengalami kontaminasi dari bakteri. Pada
hari pertama pengamatan
hingga hari kedua
pengamatan eksplan menunjukkan keadaan yang baik, namun saat di hari pengamatan ketiga telah terkontaminasi.
Terkontaminasinya
eksplan dapat disebabkan karena pada saat praktikum semua alat dan bahan berada
dalam keadan kurang steril yang menyebabkan masih
dimungkinkan bahwa eksplan dapat terkontaminasi. Lama
pengerjaan pada saat penanaman juga mempengaruhi kondisi eksplan saat
pertumbuhan.
5.2. Kritik dan Saran
Praktikum berjalan dengan sangat
tertib. Kakak Asisten praktikum juga sangat menguasai materi sehingga semua
berjalan dengan lancar. Terima kasih kak atas materi yang bermanfaat tesebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, 1995 dalam Wulandari S., Wan Syafii dan Yossilia, 2004. Respon Eksplan Daun
Tanaman Jeruk Manis (Citrus sinensis L.) Secara In Vitro Akibat Pemberian NAA
Dan BA, Jurnal Biogenesis.
Luri, Sepdian. 2014. Permasalahan-permasalaha Kultur
In-Vitro. http://kulturjaringan.blogspot.com/2014/03/permasalahan-permasalahan-dalam-kultur.html
(Diakses pada 15
Desember 2014)
Pardal,
Saptowo J. 2012. Regenerasi Tanaman
secara In-Vitro
http://biogen.litbang.pertanian.go.id/index.php/2012/09/regenerasi-tanaman-secara-in-vitro-dan-faktor-faktor-yang-mempenaruhi/
(Diakses pada 15
Desember 2014)
Smith, R.H. 2000. Plant
Tissue Culture : teqhnique and experiments. Academic Press : London.
Williams.2003. Teknik Multiplikasi Pada Kultur Organ.
Bioteknologi Modern. Biologi : Tissue Culture of Multiplication For organisms.
New York : USA.
Yusnita.2005.Kultur Organ Tanaman Eksplan. Balai
Pengakajian Ilmiah. Universitas Sudirman : Yogyakarta.
Zakaria, F. 2007. Perbanyakan
Bibit Jati (Tectona grandis) Kultur Jaringan di Pusat Pengembangan Sumber Daya
Hutan. PKL tidak diterbitkan. Malang :Program Strata 1 UMM
Zulkifli.2008.http://9fly.wordpress.com/2008/12/22/kultur-jaringan-tumbuhan/.Diakses tanggal 15 Desember
Jurnal yang saya gunakan adalah :
MULTIPLIKASI EMPAT
VARIETAS KRISAN MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN
Multiplication Of Four Chrysant
Varieties Via Tissue Culture Technique
Zainuddin Basri1)
1) Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako,
Jl. Soekarno-Hatta Km 5 Palu 94118, Sulawesi Tengah Telp./Fax :
0451-429738
Langganan:
Postingan (Atom)